Rabu, 12 November 2014

Negeri Tabu

sebatang opini dan secangkir kabar politik hangat di pagi hari
kenaikan BBM, kartu sakti, undang-undang pilkada dan masalah lain yang tersimpan rapi di tong sampah
:kotor, menyengat baunya dan menjijikan
orang-orang bergelar panjang dan pejabat yang terhormat sibuk meramu opini
sementara di balik dasinya bergantung rakyat yang miskin
dan di balik jasnya bersembunyi pengemis yang sedang makan bangkai anak anjing
aku bertanya pada tanah yang kuinjak
apakah negeri ini dibangun seperti ini?
dan di atas batu nisan para pahlawan menangis
menyaksikan negeri ini
:negeri yang tabu

Selasa, 28 Januari 2014

Koruptor

di ladang dan sawah dia hama
di gudang dia merusak
menggerogoti dengan taring dan kuku yang tajam
bukan lagi di got got yang kotor
atau sawah dan ladang pada musim panen
bahkan peternakan dan perkantoran
hingga tempat ibadah yang suci
seolah tak ada lagi tempat tanpa dia
yang penting perut buncitnya terisi penuh
kami sudah terlampau geram dan kesal
sia sia saja racun dan jebakan tikus
karena dia adalah tikus berpendidikan tinggi
numpaknya kucing sudah pensiun meringkus tikus
atau sekarang dia takut pada tikus?
atau mungkin si kucing manja pada tuannya?
ya, mungkin
saat ini yang bisa merngkus tikus adalah ular lapar
tapi dia lebih sering berpuasa
padahal tikus suka kawin dan beranak banyak
bahwa sekarang kita harus turun ke got got kotor
menyisir dan menyapu setiap penjuru
memburu dan meringkus
sampai dia punah di negeri ini

Rabu, 08 Januari 2014

Setan

mengalir menelusuri nadi
bersemayam dalam pikiran
merasuki telinga dengan bisikan
berkamuflase pada cahaya
lalu, menerkam dan manikam

Senin, 06 Januari 2014

ASI (Air Susu Ibu) VS ASS (Air Susu Sapi)



Dan ibu-ibuhendaklahmenyusuianak-anaknyaselamaduatahunpenuh, bagi yang inginmenyusisecarasempurna…(QS. Al-Baaqarah : 233)
Ayat ini adalah bimbingan dari Allah SWT bagi para ibu agar mereka menyusui anak-anaknya dengan sempurna, yaitu dua tahun penuh, ASI (air SusuIbu) adalah hak setiap anak yang harus dipenuhi oleh orang tua. Hal ini tidak bisa dianggap remeh, perkembangan dan pertumbuhan bayi sangat ditentukan oleh asupan gizi yang diberikan oleh orang tua, kandungan ASI yang seimbang antara lemak, protein, vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh seorang bayi sehingga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi.
ASI juga mengandung AA (Arachidonic Acid) dan DHA (Decosahexanoic Acid), yang berfungsi dalam pembentukan sel-sel otak yang optimal, zattaurin (Asam Amino) yang banyak dikandung oleh ASI yang berfungsi sebagai neurotransmitter (penghubungantarsyaraf) sehingga membantu bayi dalam proses perkembangan otak. Ajaibnya kandungan gizi pada ASI setiap minggunya selalu berubah menyesuaikan dengan perkembangan bayi, jika susu formula perubahan kandungan gizi seperti itu hanya satu tahun seklai.
Menyusui juga memberikan manfaat bagi psikologis pada bayi, karena dengan menyusui anak, akan merasakan kehangatan dan kedekatan fisik ibunya serta menikmati suara dan wajahi bunya. Kontak antara ibu dengan bayi dapat menjadi stimulus yang baik untuk merngsang pertumbuhan bayi, Bayi yang sering menyusu lebih dapat terkontrol emosinya dan jarang menangis, karena ia yakin bahwa ibunya selalu ada kapan pun dia membutuhkannya. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebihtinggipadausia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
Dapat dipastikan, jika asupan gizi kurang atau tidak seimbang, besar kemungkinan anak akan mengalami hambatan perkem bangan fisiknya (terutamaotak) yang akan mempengaruhi tingkat kecerdasan, perkembangan motoric atau bahkan akan mengalami gangguan psikologis karena terhambatnya perkembangan otak (Autis, ADHD, Mental Retardation dll). ASI juga memberikan proteksi alamiah dengancara menglirkan antibody penting dari ibunya.  Akan tetapi faktanya masyarakat sekrang lebih memilih memberikan formula kepada bayi dari pada ASI, padahal mereka mampu untuk memberikan ASI.
Singkatnya apapun penelitian ilmiah yang mengungkap “keajaiban” ASI jika dibahas lebih mendetail akan sangat panjang tapi penulis akan mengatakan bahwa Allah yang menciptakan manusia dan dia lebih mengetahui apapun yang dibutuhakn manusia.

Minggu, 05 Januari 2014

Al-Quran Membantah Darwinisme



Teori darwin yang paling populer yaitu Teroi Evolusi Manusia yang menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Mereka yang mendukung teroi ini membuktikan kebenarannya dengan penemuan-penemuan fosil yang dianggap berusi jutaan tahun yang lalu, kemudian menggabungkannya dengan fosil-fosil yang lain dan dipaksa seirama dengan Teori Darwin. Teori tersebut tentu saja menjadi perdebatan, masalahnya adalah seandainya proses evolusi benar-benar terjadi, tentu manusia sekarang akan terus berevolusi berubah secara fisik menjadi bentuk yang lebih baik. Nyatanya, setelah berlalu ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu bahkan manusia tidak juga berubah. Ironi yang tidak kalah lucunya kenapa pula sepsies kera masih ada sampai sekarang? Bukankah seharusnya bentuk-bentuk kera sudah berevolusi dalam bentuk manusia sempurna?
            Teroi Evolusi ini sejak awal memang sangat bertentangan dengan ajaran islam yang jelas menyatakan bahwa manusia pertama, yang juga nenek moyang semua manusia adalah Nabi Adam as. yang kemudian Allah menciptakan pasangan baginya, kemudian dari keduanya Allah memberikan keturunan laki-laki dan perempuan yang banyak (lihat QS. An-Nisa 4:1)
            “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat sesungguhnya aku hendak menjadikan kholifah di muka bumi. Mereka (malaikat) berkata: apakah Engkau akan menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih dan menyucikan namamu? Dia (Allah) berfirman sesunggunya aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al-Baqarah 2:30)
            Sepantasnya kita melihat bahwa pada kalimat “Mereka (malaikat) berkata: apakah Engkau akan menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih dan menyucikan namamu?” akan menegaskan seolah-olah ada manusia sebelum adam, sehingga orang Islam yang sekedar membaca Al-Quran tanpa memahami isinya akan mengikuti Teori Evolusi. Jika kita melihat ayat ini Allah SWT menggunakan kata wa idz. Jika bahasa yang digunakan hanya wa (dan) atau hanya idz (jika) maka susunan pada surat Al-Baqarah ayat 30-35 harus berurutan, akan tetapi kata yang digunakan adalah wa idz yang memberikan makna (dan ingatlah juga) tidak diharuskan untuk beraturan. Jika memaksakan bahwa susunannya harus beraturan maka akan sulit untuk dipahami. Pada ayat 30 Allah “berencana” menjadikan Adam Khalifah di muka bumi tetapi pada ayat 35 Allah menempatkan Adam di jannah. Sehingga kronologinya Adam ditempatkan di bumi lalu diangakat sebagai kholifah lalu ditempatkan di jannah.
            Pada ayat ke 30 Allah menggunakan kata ja’il bukan khaliq. Kata ja’ala bermakna pada fungis penempatan. Sedangkan kholaqo bermakna pembentukan. Dalam surah Yunus ayat 5 Allah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Allah memfungsikan matahari untuk bersinar dan rembulan bercahaya, tentunya matahari dan bulan sudah lebih dulu diciptakan kemudian Allah menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya.
            Lebih jelas KH. Syarif Rahmat, SQ, MA. mengurutkannya sebagai berikut: Penciptaan Nabi Adam as (QS. Al-Hijr: 28). Sujudnya malaikat (QS. Al-Hijr: 29). Terhinanya Iblis (QS. Al-Baqarah: 34). Pemohonan Iblis untuk penangguhan waktu (QS. Al-araf: 15). Adam di surga (QS. Al-Baqarah: 35). Adam terusir dari surga (QS. Thaha: 122-123). Pembunuhan anak Adam (QS. Al-Maidah: 30). Pengankatan adam sebagai khalifah (QS. Al-Baqarah: 30).
            Pada akhirnya Al-Quran bukan hanya sekedar ritual peribadatan saja. Tetapi di dalamnya banyak pelajaran-pelajaran yang tidak akan pernah habis. Semakin dalam menyelami makna-makna yang terkandung di dalamnya semakin tidak akan menemukan dasarnya. Baca, fahami, dan renungkan makna yang terkandung di dalamnya. Wallahu aa’lam

*artikel ini juga dimuat di majalah taqoddum edisi 15 tahun ke 4